Pengenalan DNS Server dan Cara Kerjanya

Assalamu'alaikum Wr.Wb.



Welcome to my blog, Kali ini saya akan menjelaskan sebuah informasi tentang pengertian, dan cara kerja DNS Server.


A. Pendahuluan
DNS ditemukan pada tahun 1983 oleh Paul Mockapetris, dengan spesifikasi awal RFC 882 dan 883. Empat tahun kemudian pada 1987, spesifikasi DNS dikembangkan menjadi RFC 1034 dan RFC 1035. DNS berguna untuk melakukan komunikasi data di jaringan internet yang sangat luas. Sebelum adanya DNS, dahulu digunakan file HOST.TXT dari SRI pada seluruh komputer yang terhubung dengan jaringan untuk memetakan alamat ke sebuah nama. Namun sistem ini memiliki keterbatasan, karena setiap kali satu alamat komputer berubah, sistem yang berhubungan dengan komputer tersebut harus melakukan update file HOST. Keterbatasan ini kemudian digenapi dengan hadirnya DNS.

1. Pengertian

    DNS Server (Domain Name System) adalah sebuah sistem yang berfungsi menterjemahkan alamat IP ke nama domain atau sebaliknya, dari nama domain ke alamat IP. Jadi, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server yang kemudian dipetakan ke dalam alamat IP oleh DNS .
   
   
B. Alat dan Bahan
    sebuah komputer / pc

   
C. Materi  

    Fungsi DNS Server
  1.     Melakukan identifikasi alamat komputer dalam suatu jaringan : tiap komputer yang terhubung dengan jaringan internet pasti memiliki alamat IP tersendiri. Dengan adanya DNS, maka jaringan internet kemudian dapat memetakan komputer tersebut sebagai bagian kecil yang terhubung dalam jaringan.
  2.     Sebagai penyedia alamat IP bagi tiap host : pada dasarnya, setiap pengembang website membutuhkan sebuah host agar websitenya dapat diakses kalangan umum. Dengan adanya DNS, alamat IP dari tiap host akan dapat teridentifikasi sehingga tiap host akan memiliki alamat IP-nya masing-masing.
  3.     Melakukan pendataan server email : Setiap kali server mail bekerja baik untuk menerima atau meneruskan sebuah email, maka data-datanya akan dimonitor oleh DNS.
  4.     Mentranskripsikan nama domain menjadi IP address : tiap website di internet memiliki domain tersendiri, seperti .com, .org, .id, dan sebagainya. Melalui browser biasanya yang terlihat adalah alamat sebuah situs dalam bentuk domainnya. DNS dapat menerjemahkan domain menjadi IP address dan sebaliknya.
  5.     Mempermudah user untuk tidak perlu mengingat alamat IP : Jika tidak ada DNS, maka jaringan tidak akan mampu mengakses alamat yang diketikkan pada web browser. Misalnya saja ketika kita ingin mengakses www.google.com, tanpa adanya DNS, komputer tidak dapat menemukan halaman Google karena alamat IP belum teridentifikasi.

    Kelebihan Layanan DNS Server   

  1.     Halaman sebuah situs (website atau blog) menjadi lebih mudah untuk diingat.
  2.     Konfigurasi DNS sangat mudah bagi para admin.
  3.     Menggunakan DNS, tidak akan terjadi perubahan alamat host name, walaupun alamat IP sebuah komputer telah berubah. Artinya, penggunaan DNS cukup konsisten.

    Kekurangan layanan DNS Server
  1.     Adanya keterbatasan bagi para pengguna untuk mencari nama domain untuk halaman situsnya. Beberapa nama domain mungkin sudah dipakai oleh pihak lain.
  2.     Tidak bisa dikatakan mudah untuk diimplementasikan.

    Pengelola DNS
  1.     DNS resolver : adalah klien yang merupakan komputer pengguna, pihak yang membuat permintaan DNS dari suatu program aplikasi
  2.     Recursive DNS server : adalah pihak yang melakukan pencarian melalui DNS berdasarkan permintaan resolver, kemudian memberikan jawaban pada resolver tersebut.
  3.     Authoritative DNS server : pihak yang memberikan respon setelah recursive melakukan pencarian. Respon dapat berupa sebuah jawaban maupun delegasi ke DNS server lainnya.

    Cara Kerja DHCP Server   
  1.     DNS resolver melakukan pencarian alamat host pada file HOSTS. Jika alamat host yang dicari sudah ditemukan dan diberikan, maka proses selesai.
  2.     DNS resolver melakukan pencarian pada data cache yang sudah dibuat oleh resolver untuk menyimpan hasil permintaan sebelumnya. Bila ada, kemudian disimpan dalam data cache lalu hasilnya diberikan dan selesai.
  3.     DNS resolver melakukan pencarian pada alamat server DNS pertama yang telah ditentukan oleh pengguna.
  4.     Server DNS ditugaskan untuk mencari nama domain pada cache-nya.
  5.     Apabila nama domain yang dicari oleh server DNS tidak ditemukan, maka pencarian dilakukan dengan melihat file database (zones) yang dimiliki oleh server.
  6.     Apabila masih tidak ditemukan, pencarian dilakukan dengan menghubungi server DNS lain yang masih terkait dengan server yang dimaksud. Jika sudah ditemukan kemudian disimpan dalam cache lalu hasilnya diberikan ke client (melalui web browser).

    Hirarki DNS Server
    Domain dikelompokkan dalam hirarki sebagai berikut :
1. Root-Level Domain : merupakan puncak hirarki yang diekspresikan berdasarkan periode. Memiliki ciri khas penambahan titik di belakan domain, misalnya ru.wikipedia.org (tanda titik (.) di belakang .org merupakan root level domain)

2. Top-Level Domain : merupakan kata yang posisinya berada paling kanan dari suatu domain, atau jika dibaca berada paling belakang. Misalnya saja untuk ru.wikipedia.org, maka top level domainnya adalah “.org”. Top level domain dapat berisi second-level domain dan juga host. Secara umum, top level domain dibagi lagi menjadi dua, yaitu :
  •     GLTD (Generic Top Level Domain) : adalah TLD yang bersifat general, misalnya : .com(untuk tujuan komersial), .edu (untuk institusi pendidikan), .gov (untuk instansi pemerintahan), .org (untuk organisasi non-profit), dan .net (untuk organisasi jaringan)
  •     CCLTD (Country Code Top Level Domain): TLD yang didasarkan pada kode negara, misalnya .id (untuk Indonesia), .us (Amerika Serikat), .my (Malaysia), dan sebagainya.

3. Second-Level Domain : dapat berisikan host dan domain lain, atau sering disebut dengan subdomain. Misalnya saja, pada domain ru.wikipedia.org, maka second level domainnya adalah “wikipedia”.

4. Third-Level Domain : merupakan kata yang letaknya di sebelah kiri second level domain dan dibatasi dengan titik. Misalnya saja, untuk domain ru.wikipedia.org, maka “ru” merupakan bagian third-level domain-nya.

5. Host Name : kata yang terletak di paling depan pada sebuah domain, misal untuk www.nesabamedia.com, maka www adalah nama hostnya. Jika sebuah domain menggunakan host name, maka akan tercipta FQDN (Fully Qualified Domain Name) untuk tiap komputer. Dengan begitu, keberadaan DNS akan terdistribusi di seluruh dunia, dengan tiap organisasi memiliki tanggung jawab terhadap database yang berisikan info mengenai jaringannya masing-masing.


D. Kesimpulan
   DNS Server (Domain Name System) adalah sebuah sistem yang berfungsi menterjemahkan alamat IP ke nama domain atau sebaliknya, dari nama domain ke alamat IP.
Pengelola DNS :
  1.     DNS resolver
  2.     Recursive DNS server
  3.     Authoritative DNS server
 Hirarki DNS Server :
    Domain dikelompokkan dalam hirarki sebagai berikut :
1. Root-Level Domain
2. Top-Level Domain
  •     GLTD (Generic Top Level Domain)
  •     CCLTD (Country Code Top Level Domain)
3. Second-Level Domain
4. Third-Level Domain
5. Host Name


Sekian yang bisa saya sampaikan semoga bermanfaat, apabila ada salah kata saya mohon maaf yang sebesar besar nya

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Powered by Blogger.